DAERAH

Haru dan Pesan Menyentuh dari Kalapas Labuhan Ruku: 11 Warga Binaan Hirup Udara Bebas  

13
×

Haru dan Pesan Menyentuh dari Kalapas Labuhan Ruku: 11 Warga Binaan Hirup Udara Bebas  

Sebarkan artikel ini

http://Rajawali Times tv.com Labuhan Ruku – Suasana haru bercampur bahagia mewarnai Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Labuhan Ruku pada hari [Sebutkan Tanggal]. Sebanyak 11 orang Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) akhirnya dapat menghirup udara bebas setelah menjalani masa hukuman. Kebebasan ini diraih melalui program Pembebasan Bersyarat (PB) dan bebas murni.

Kepala Lapas (Kalapas) Kelas IIB Labuhan Ruku, Soetopo Berutu, secara langsung menandatangani surat kebebasan bagi 7 orang WBP yang memenuhi syarat untuk mendapatkan Pembebasan Bersyarat (PB).ada 4 Selain itu,  orang WBP lainnya juga dinyatakan bebas murni setelah menyelesaikan masa pidananya.

“Hari ini adalah hari yang membahagiakan bagi kita semua. Saya berharap, kebebasan ini dapat menjadi momentum bagi saudara-saudara untuk memulai hidup baru yang lebih baik,” ujar Kalapas Soetopo Berutu dengan nada haru.

Dari 11 WBP yang bebas, 5 orang terjerat kasus narkoba, 1 orang kasus keimigrasian, dan 5 orang kasus pencurian. Selama menjalani masa pidana, para WBP ini telah mendapatkan remisi (pengurangan masa hukuman) yang bervariasi, mulai dari 5 bulan hingga 13 bulan 15 hari.

Sebelum meninggalkan Lapas, para WBP yang bebas mendapatkan nasehat dan motivasi dari Kalapas Soetopo Berutu. Beliau berpesan agar mereka tidak mengulangi perbuatan kriminal yang dapat merugikan diri sendiri, keluarga, dan masyarakat.

“Bagi saudara-saudara yang residivis, yang sudah berkali-kali masuk Lapas, 2 Kali , 3 Kali sampai 4 kali masuk dan saya harap ini adalah kali terakhir. Jangan sampai masuk lagi. Kasihanilah anak dan istri kalian yang selama ini menahan beban mental dan ekonomi,” pesan Kalapas Soetopo Berutu dengan suara bergetar.

Kalapas Soetopo Berutu juga menekankan pentingnya menjadikan kebebasan kali ini sebagai pembelajaran terakhir. Ia berharap, para WBP yang bebas dapat kembali ke masyarakat sebagai individu yang lebih baik dan berkontribusi positif bagi pembangunan bangsa.

Liputan Rahmat Hidayat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *