http://Rajawali Times tv.com Aceh Timur – Laskar Anti Korupsi Indonesia (LAKI) Aceh Timur kembali mengeluarkan kritik tajam terkait pelaksanaan pembangunan Proyek Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) di Kabupaten Aceh Timur tahun anggaran 2025.
Ketua LAKI Aceh Timur, Saiful Anwar, menilai lemahnya fungsi pengawasan dari pihak Balai membuat sejumlah pekerjaan proyek dikerjakan asal-asalan tanpa memperhatikan standar perencanaan maupun kualitas.
Iapun menegaskan bahwa mereka dibiayayi dari pajak rakyat yang dimana mereka jangan hanya makan gaji buta, pengerjaan proyek pun harus diawasi saat berlangsung kegiatan, pihak pihak yang di tunjuk diharapkan dapat bekerja mengawasi proyek P3A yang ditugaskan dimana kegiatan tersebut menyangkut kepentingan masyarakat luas,” tegas Saiful, Senin (15/9/2025).
Menurutnya, kondisi ini sangat berpotensi menimbulkan kerugian negara. Proyek yang dikerjakan dengan kualitas rendah dipastikan tidak akan bertahan lama, cepat rusak, dan pada akhirnya membuang-buang anggaran negara.
“Kalau kualitasnya rendah, maka umur bangunan akan pendek, cepat rusak, dan ujung-ujungnya merugikan keuangan negara. Ini jelas pelanggaran serius yang tidak boleh dibiarkan,” tambahnya.
Untuk itu, LAKI Aceh Timur mendesak instansi terkait, termasuk Aparat Penegak Hukum (APH), agar segera turun tangan melakukan pemeriksaan terhadap proyek-proyek tersebut.
“Jangan biarkan pembangunan yang dananya berasal dari negara ini hanya menjadi bancakan oknum-oknum tertentu. Masyarakat butuh hasil pembangunan yang berkualitas, bukan sekadar formalitas,” pungkas Saiful.
Redaksi Piter Siagian
