http://Rajawali Times Tv. Com, Tangerang Selatan — Pemerintah Kecamatan Ciputat menggelar kegiatan Rembuk Stunting sebagai upaya mempercepat penurunan angka stunting di wilayah setempat. Kegiatan berlangsung di Aula Kantor Kecamatan Ciputat pada Kamis, 20 November 2025, dan dihadiri berbagai unsur pemerintahan, tenaga kesehatan, serta perwakilan masyarakat.
Hadir dalam kegiatan tersebut Camat Ciputat H. Mamat, SE., MM., Kasie Pemberdayaan Masyarakat Rosa Noviyanti, S.IP., M.Si., narasumber dari Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Lilis Suryani, S.KM., M.Kes., serta perwakilan DP3AP2KB Ketut Yeni Astuti, SKM., MM. Selain itu, kegiatan juga diikuti perwakilan kelurahan, RT, RW, kader kesehatan, PLKB, dan Posyandu se-Kecamatan Ciputat.
Dalam sambutannya, Camat Ciputat menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang berkomitmen dalam upaya penurunan stunting. Ia menegaskan perlunya sinergi antara pemerintah, tenaga kesehatan, dan masyarakat untuk memahami kondisi serta tantangan di setiap wilayah.
“Alhamdulillah, kita diberikan kesempatan untuk berkumpul dalam kegiatan Rembuk Stunting ini. Hari ini kita ingin memastikan seluruh elemen di Kecamatan Ciputat memahami kondisi stunting di wilayah masing-masing,” ujar Camat Mamat.
Berdasarkan data Posyandu, terdapat 84 balita terdampak stunting di Kecamatan Ciputat. Kelurahan Jombang tercatat sebagai wilayah dengan angka tertinggi, yakni 21 kasus. Adapun beberapa kelurahan lain seperti Ciputat dan Payung mencatat empat kasus stunting.
Camat Mamat juga mengingatkan peran penting RT dan RW untuk aktif mengawasi kondisi kesehatan warganya, termasuk memantau potensi penyakit lain seperti DBD dan TBC.
“Kita harus memastikan lingkungan bebas jentik, memastikan warga kita sehat, serta terus berkoordinasi dengan Puskesmas dan dinas terkait. Kolaborasi adalah kunci agar masyarakat kita terhindar dari berbagai penyakit,” tegasnya.
Sementara itu, Kasie Pemberdayaan Masyarakat Rosa Noviyanti dalam laporannya menyampaikan bahwa kegiatan Rembuk Stunting tahun 2025 dibiayai melalui APBD dengan jumlah peserta sekitar 70 orang.
“Kegiatan ini dilaksanakan untuk menyusun langkah bersama menurunkan angka stunting yang masih cukup tinggi di Kecamatan Ciputat. Narasumber akan memaparkan data terbaru terkait jumlah balita stunting di masing-masing wilayah. Kami berharap para peserta dapat mencermati dengan baik sehingga solusi yang dibahas benar-benar tepat sasaran,” ujarnya.
Rembuk Stunting kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh Dinas Kesehatan dan DP3AP2KB, meliputi penyebab stunting, strategi intervensi gizi, serta penguatan peran lintas sektor dalam percepatan penurunan stunting.
Melalui kegiatan ini, Pemerintah Kecamatan Ciputat menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat koordinasi lintas sektoral dalam upaya meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat serta menekan angka stunting secara signifikan.
Chrdn
